Motor pneumatik, juga dikenal sebagai motor pneumatik, mengacu pada perangkat yang mengubah energi tekanan udara terkompresi menjadi energi mekanik berputar. Umumnya digunakan sebagai sumber tenaga rotasi untuk perangkat atau mesin yang lebih kompleks. Motor pneumatik diklasifikasikan menurut strukturnya: motor udara baling-baling, motor udara piston, motor udara baling-baling kompak, dan motor udara piston kompak.
prinsip
Dalam transmisi pneumatik, aktuator pneumatik mengubah energi tekanan gas terkompresi menjadi energi mekanik dan menghasilkan gerakan rotasi. Motor pneumatik yang umum digunakan adalah motor pneumatik perpindahan positif, yang menggunakan perubahan volume ruang kerja untuk melakukan kerja, dan dibagi menjadi tipe baling-baling, tipe piston, dan tipe roda gigi. [1]
Motor pneumatik adalah perangkat yang mengubah energi tekanan udara terkompresi menjadi energi mekanik berputar. Fungsinya setara dengan motor listrik atau motor hidrolik, yakni mengeluarkan torsi untuk menggerakkan mekanisme melakukan gerak rotasi.
Perbedaan utama antara motor pneumatik dan motor listrik (atau motor) adalah:
1. Ukuran kecil dapat menghasilkan daya tinggi.
2. Kemampuan beradaptasi yang tinggi, kenaikan suhu yang kecil, dan kecepatan putaran dapat berubah seiring dengan beban hingga penghentian beban berlebih tanpa menyebabkan kerusakan pada motor pneumatik. Oleh karena itu, faktor keamanan yang lebih rendah dapat dipertimbangkan saat memilih.
3. Start darurat dan penghentian darurat, sangat cocok untuk start yang sering, dan sangat mudah untuk mengubah arah.
4. Pengaturan kecepatan stepless sederhana, dari nol hingga maksimum, operasi fleksibel.
5. Torsi awal besar dan dapat dimulai dengan beban.
6. Strukturnya sederhana dan motor pneumatik memiliki masa pakai yang lama.
7. Tidak terpengaruh oleh lingkungan luar, bahkan di lingkungan yang keras seperti air, debu, kelembapan, dan kotoran, karena tekanan internal motor pneumatik lebih besar daripada tekanan eksternal saat sedang berjalan.
8. Aman dan tahan ledakan, motor pneumatik tidak menghasilkan percikan api, panas berlebih, ledakan, korsleting (listrik) dan faktor berbahaya lainnya. Ini sangat cocok untuk lingkungan dengan bahan yang mudah terbakar dan meledak atau suhu tinggi, seperti pelarut yang diaduk, cat, bahan kimia, dll.
Poin-poin di atas merupakan keunggulan utama motor udara dibandingkan motor listrik dan menjadi alasan penerapannya di banyak bidang industri. Kekurangan motor pneumatik adalah: daya keluaran rendah, konsumsi udara besar, efisiensi rendah, kebisingan keras, dan rawan getaran.